Nilai tukar rupiah menguat tipis terhadap dolar AS setelah Presiden Trump menunda tarif resiprokal selama 90 hari
Home Ekonomi Rupiah Melemah Usai Libur Lebaran, Dipicu Kebijakan Proteksionis Donald Trump
Ekonomi

Rupiah Melemah Usai Libur Lebaran, Dipicu Kebijakan Proteksionis Donald Trump

Bagikan
Bagikan

finnews.id – Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat di hari pertama perdagangan usai libur Lebaran 2025. Melemahnya kurs rupiah kali ini tidak lepas dari dinamika global, khususnya kebijakan kontroversial yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump.

Mengutip data Bloomberg per Selasa siang, 8 April 2025, rupiah diperdagangkan di level Rp16.850 per dolar AS. Angka ini mencerminkan pelemahan sebesar 28 poin atau 0,17 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Senin, 7 April 2025 di angka Rp16.822 per dolar AS.

Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menjelaskan bahwa kondisi pasar global saat ini sedang mengalami tekanan cukup berat. Di pekan pertama April 2025, pasar global tercatat mengalami penurunan paling tajam sejak masa pandemi COVID-19.

“Tekanan ini muncul akibat pengumuman ‘Liberation Day’ oleh Presiden Donald Trump pada 2 April lalu,” kata Rully dalam pernyataan resminya.

Melalui kebijakan tersebut, Trump memperkenalkan tarif dasar sebesar 10% untuk seluruh impor ke AS, serta tarif lebih tinggi bagi mitra dagang utama seperti China (34%) dan Uni Eropa (20%). Langkah proteksionis ini memicu reaksi keras dari negara-negara yang terdampak, termasuk China yang merespons dengan tarif balasan sebesar 34% untuk seluruh barang asal AS, efektif mulai 10 April.

Ketegangan perdagangan ini menurut Rully berpotensi menciptakan gelombang proteksionisme yang lebih luas di tingkat global, dan berdampak langsung pada negara-negara berkembang seperti Indonesia.

“Pasar Indonesia sangat bergantung pada perdagangan luar negeri dan arus modal asing. Ketidakpastian global ini akan menjadi tantangan berat bagi stabilitas nilai tukar dan pasar modal kita,” tutupnya. (*)

Bagikan
Artikel Terkait
Harga Emas Antam Hari Ini (23 Juni 2025) Naik Lagi, Saatnya Jual atau Beli?
Ekonomi

Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Ini Daftar Lengkap dan Ketentuan Pajaknya

finnews.id – Harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang (Antam) kembali mengalami...

Apindo: Kelas Menengah Menyusut 9,5 Juta Orang, Kemenperin Bantah Isu Badai PHK Manufaktur
Ekonomi

Apindo: Kelas Menengah Menyusut 9,5 Juta Orang, Kemenperin Bantah Isu Badai PHK Manufaktur

finnews.id – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengungkapkan...

Garis Kemiskinan Rp20 Ribu Sehari Dinilai Tak Masuk Akal, BPS Dikritik Publik dan Ekonom
Ekonomi

Garis Kemiskinan Rp20 Ribu Sehari Dinilai Tak Masuk Akal, BPS Dikritik Publik dan Ekonom

finnews.id – Badan Pusat Statistik (BPS) kembali menyita perhatian publik setelah merilis...

Waskita Karya Raup Laba Bruto Rp661,3 Miliar di Kuartal II 2025, Efisiensi dan Restrukturisasi Jadi Kunci Sukses
Ekonomi

Waskita Karya Raup Laba Bruto Rp661,3 Miliar di Kuartal II 2025, Efisiensi dan Restrukturisasi Jadi Kunci Sukses

finnews.id – PT Waskita Karya (Persero) Tbk menunjukkan kinerja keuangan yang positif...