finnews.id – Mungkinkah konsol handheld menghadirkan pengalaman visual setara dengan PC gaming? Dengan ray tracing Nintendo Switch 2, hal itu kini menjadi kenyataan.
Diperkenalkan pada April 2025 ini, konsol generasi terbaru dari Nintendo ini membawa lompatan besar dalam kualitas grafis, berkat dukungan teknologi dari NVIDIA.
Performa Kelas Atas Berkat GPU NVIDIA
Nintendo Switch 2 menggunakan GPU khusus hasil kolaborasi dengan NVIDIA, dilengkapi dengan RT Cores untuk ray tracing dan Tensor Cores untuk DLSS serta fitur berbasis AI lainnya.
Kehadiran RT Cores memungkinkan pencahayaan, bayangan, dan refleksi dalam game ditampilkan secara real-time dan lebih realistis, sesuatu yang sebelumnya hanya bisa dinikmati pengguna PC dengan kartu grafis high-end.
Dengan teknologi ini, ray tracing Nintendo Switch 2 menjadikan konsol hybrid tersebut sebagai pesaing serius di ranah visual gaming modern.
Spesifikasi Grafis Unggulan
Berdasarkan informasi resmi dari NVIDIA, Nintendo Switch 2 membawa banyak peningkatan signifikan dibanding pendahulunya:
- Dukungan resolusi hingga 4K saat digunakan di TV mode
- Refresh rate hingga 120 FPS di handheld mode (1080p)
- Fitur HDR untuk kualitas warna dan kontras yang lebih baik
- AI upscaling untuk mempertajam visual tanpa membebani GPU
- Variable Refresh Rate (VRR) dengan dukungan G-SYNC
- Performa grafis hingga 10 kali lebih kuat dari Nintendo Switch generasi pertama
Teknologi ini tidak hanya memberikan visual yang lebih tajam, tetapi juga gameplay yang lebih mulus dan responsif, baik saat bermain di layar besar maupun dalam mode genggam.
DLSS dan Tensor Cores, Efisiensi Tanpa Kompromi Visual
Selain ray tracing, Nintendo Switch 2 juga memanfaatkan Tensor Cores untuk menjalankan DLSS (Deep Learning Super Sampling).
Fitur ini memungkinkan konsol menjalankan game dengan resolusi internal lebih rendah, lalu ditingkatkan secara cerdas ke resolusi lebih tinggi seperti 4K, tanpa mengurangi performa.
Teknologi ini menjadikan ray tracing Nintendo Switch 2 tidak hanya sekadar fitur visual mewah, tapi juga efisien secara energi dan performa.
Bahkan, Tensor Cores juga mendukung fitur AI tambahan seperti pelacakan wajah dan penghapusan latar belakang otomatis saat melakukan video chat, fitur yang menarik bagi content creator dan streamer.
Dukungan Developer dan Ekosistem Game
Nintendo menyebut bahwa pengembangan Switch 2 melibatkan lebih dari 1.000 tahun gabungan pengalaman engineering. Ini mencakup desain sistem, pengembangan chip, API khusus, hingga tools modern yang memudahkan developer dalam menciptakan game dengan kualitas grafis tinggi.
Bagi pengembang, ini berarti integrasi teknologi seperti DLSS dan ray tracing Nintendo Switch 2 dapat dilakukan lebih mudah dan efisien, membuka potensi untuk menghadirkan dunia game yang lebih luas, realistis, dan sinematik.
Kesimpulan
Dengan dukungan teknologi mutakhir dari NVIDIA, ray tracing Nintendo Switch 2 menjadi penanda era baru bagi konsol hybrid. Konsol ini menghadirkan pengalaman gaming yang tak hanya mobile dan fleksibel, tetapi juga setara dengan kualitas grafis kelas atas seperti di PC.
Nintendo Switch 2 bukan sekadar pembaruan dari pendahulunya, tapi sebuah revolusi yang membawa dunia visual gaming ke level yang lebih tinggi, semua dalam genggaman tanganmu.