Home Ekonomi Presiden Tegaskan Kementerian Tak Perlu Keluarkan Pertek untuk Kemudahan Berusaha
Ekonomi

Presiden Tegaskan Kementerian Tak Perlu Keluarkan Pertek untuk Kemudahan Berusaha

Bagikan
Presiden RI Prabowo Subianto dalam acara diskusi dengan peserta Sarasehan Ekonomi Nasional yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA/Livia Kristianti)
Presiden RI Prabowo Subianto dalam acara diskusi dengan peserta Sarasehan Ekonomi Nasional yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA/Livia Kristianti)
Bagikan

finnews.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan kepada jajaran Kabinet Merah Putih untuk tidak perlu mengeluarkan peraturan teknis (Pertek) yang tidak efektif.

Prabowo menegaskan, apabila dibutuhkan aturan tersebut harus disetujui oleh Presiden untuk mendukung kemudahan berusaha di Indonesia.

Hal ini disampaikan Prabowo dalam acara Sarahasehan Ekonomi Nasional yang berlangsung di Jakarta, Selasa, pada sesi tanya jawab bersama para peserta yang berasal dari pengusaha hingga ekonom.

“Nggak ada lagi Pertek-Pertek. Pokoknya Pertek dikeluarkan oleh Kementerian harus seizin Presiden Republik Indonesia. Mudahkan,” kata Prabowo.

Presiden meminta kepada para Menterinya agar tidak perlu ragu untuk menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat, namun kebijakan yang dihadirkan harus tepat sasaran dan tidak membuat kerumitan yang akhirnya mempersulit masyarakat mendapatkan akses yang seharusnya.

Dalam hal berusaha, Pertek terkadang dinilai oleh para pelaku usaha dan pelaku industri menjadi salah satu tantangan yang perlu dihadapi. 

Maka dari itu, Presiden meminta agar Pertek yang tidak tepat tidak lagi diberlakukan dan hanya mengacu pada Keputusan Presiden yang dikeluarkannya. 

“Kadang-kadang ya, ini birokrat, ini saya kasih peringatan ya. Ada aja. Sudah dikeluarkan keputusan Presiden, dia bikin lagi. Apa namanya? Peraturan teknis. Pertek-pertek apa itu? Pertek-pertek. Kadang-kadang perteknya itu lebih galak daripada keputusan Presiden,” katanya.

Kepala Negara juga meminta kepada pelaku usaha apabila ada Pertek yang dirasakan tidak efisien agar bisa langsung melapor pada Kementerian terkait sehingga bisa ditindaklanjuti.

Semua jajaran Kabinet Merah Putih diharapkan bisa bertindak dengan efisien termasuk dalam hal menyiapkan regulasi yang berpihak kepada masyarakat dalam hal ini pengusaha dan pelaku indsutri.

Salah satu kebijakan yang disebutkan Prabowo dan memerlukan perhatian misalnya terkait dengan praktik impor barang yang dinilai perlu dikaji dan dinilai ulang sehingga tidak lagi merugikan negara maupun rakyat.

“Kita harus introspeksi diri. Institusi-institusi kita harus beres. Bea cukai. Harus beres, jangan macem-macem lagi. Cari prosedur yang mengada-ada, memperlama-lama gitu. Penyelundupan harus kita hentikan. Mengancam industri kita. Mengancam rakyat kita. Mengancam pekerjaan rakyat kita,” imbuhnya.

Bagikan
Artikel Terkait
Harga emas Antam hari ini, 15 April 2025, terpantau stabil di Rp1,896 juta per gram. Simak harga lengkap semua ukuran dan tips investasinya.
Ekonomi

Harga Emas Antam Hari Ini Masih Stabil, Ini Daftar Lengkap dan Tips Investasinya

finnews.id – Bagi kamu yang rutin memantau harga emas Antam hari ini,...

Nilai Ekspor
Ekonomi

Diklaim Jadi Tren Positif, Angka Ekspor di Kota Tangerang Capai 1,9 Miliar USD

finnews.id – Angka transaksi ekspor di Kota Tangerang mencapai sebesar 1,9 Miliar...

PLN EPI digitalisasi rantai pasok biomassa untuk PLTU, dorong transisi energi bersih berbasis masyarakat menuju Net Zero Emissions 2060
Ekonomi

PLN EPI Perkuat Transisi Energi Lewat Digitalisasi Rantai Pasok Biomassa

finnews.id – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mempercepat pemanfaatan energi...

Harga Bitcoin
Ekonomi

Harga Bitcoin Hari Ini Melonjak, Apakah Saatnya Beli atau Tunggu Koreksi?

finnews.id – Harga Bitcoin hari ini, Senin (14 April 2025), mencatatkan kenaikan...