finnews.id – Presiden Prabowo Subianto mengaku komunikasi pemerintahan masih kurang terbuka selama beberapa minggu terakhir. Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya di acara Sarasehan Ekonomi, Jakarta.
“Saya kemarin saya sadar beberapa minggu lalu sudah mulai sadar bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang,” kata Prabowo.
Atas dasar itu, Prabowo meminta agar acara Sarasehan tersebut digelar. Ia menilai kini sudah saatnya pemerintah lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan tentang keadaan yang berlaku.
“Saya minta acara ini diselenggarakan karena saya merasa setelah kita masuki 6 bulan masa bekerjanya pemerintah yang saya pimpin sebagai pemegang mandat dari bangsa, dari rakyat sejak tanggal 20 Oktober 2024, sudah saatnya kita lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan tentang keadaan yang berlaku,” terangnya.
Prabowo mengaku dirinya menganut filosofi evidence based performance atau proses manajemen kinerja dengan menggunakan bukti. Karena, kata dia, itu merupakan tanggng jawab dirinya.
“Itu adalah tanggung jawab saya dan saya ingin memberi penjelasan kenapa, karena saya mengandut filosofi evidence based performance. Jadi saya enggan bicara tanpa bukti nyata. Itu sifat saya. Jadi saya harus selalu di-delay, saya minta selalu di-delay oleh hasil yang saya lakukan, prestasi yang saya lakukan. Demikian yang saya minta dari rekan-rekan saya yang dekat saya hanya lihat mereka dari pengabian mereka, dari prestasi mereka, dari energi mereka, dari niat mereka,” tuturnya.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah menteri dan anggota Kabinet Merah Putih, antara lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Pelaksana (CEO) Danantara Rosan Roeslani, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Selain itu, hadir pula Menteri Luar Negeri Sugiyono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
(Anisha Aprilia)