Home Ekonomi Harga Emas Hari Ini Menguat, Kekhawatiran Perang Dagang Picu Permintaan Safe Haven
Ekonomi

Harga Emas Hari Ini Menguat, Kekhawatiran Perang Dagang Picu Permintaan Safe Haven

Bagikan
Harga emas Antam hari ini, 15 April 2025, terpantau stabil di Rp1,896 juta per gram. Simak harga lengkap semua ukuran dan tips investasinya.
Harga emas Antam hari ini, 15 April 2025, terpantau stabil di Rp1,896 juta per gram. Simak harga lengkap semua ukuran dan tips investasinya.
Bagikan

finnews.id – Harga emas hari ini kembali menunjukkan penguatan setelah sempat tergelincir ke level terendah dalam hampir sebulan. Kenaikan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap potensi eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan negara mitra utamanya.

Mengutip laporan dari Bloomberg dan Reuters, Selasa, 8 April 2025, harga emas spot menguat sebesar 0,74% dan diperdagangkan di level USD3.005,45 per ons pada pukul 12.59 WIB. Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat mencatat lonjakan yang lebih signifikan, naik 1,5% ke angka USD3.018,10 per ons.

Ketegangan Perdagangan Jadi Pemicu

Pendorong utama kenaikan harga emas hari ini berasal dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang kembali menegaskan ancamannya untuk menaikkan tarif terhadap produk-produk dari China. Langkah ini disambut Uni Eropa dengan rencana pemberlakuan tarif balasan, memperkuat kecemasan akan konflik dagang yang berkepanjangan dan dampaknya terhadap perekonomian global.

Analis dari Reliance Securities, Jigar Trivedi, menyebut bahwa kondisi ini memicu pergeseran minat investor ke aset yang lebih aman. “Eskalasi perang dagang dapat memicu resesi global, dan itu mendorong permintaan safe haven,” ujarnya. Meski sempat terkoreksi pada sesi sebelumnya, tren harga emas masih cenderung bullish, tambahnya.

Emas, Pelindung Nilai di Tengah Ketidakpastian

Sebagai aset safe haven, emas kerap diburu saat situasi politik dan ekonomi global memasuki fase tak menentu. Tak heran jika logam mulia ini kembali bersinar, apalagi sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di USD3.167,57 pada tanggal 3 April lalu.

Pasar kini menantikan rilis risalah rapat kebijakan Federal Reserve yang dijadwalkan Rabu, serta data inflasi AS—Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI)—yang akan dirilis Kamis dan Jumat. Kedua indikator ini dinilai penting dalam menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan.

Kontrak berjangka menunjukkan pelaku pasar memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 93 basis poin hingga akhir tahun ini, mencerminkan ekspektasi perlambatan ekonomi.

Bagikan
Artikel Terkait
Kemenkes Ajukan Anggaran Rp114 Triliun untuk 2026, Rp9,7 Triliun Dialokasikan ke Program Unggulan Prabowo
Ekonomi

Kemenkes Ajukan Anggaran Rp114 Triliun untuk 2026, Rp9,7 Triliun Dialokasikan ke Program Unggulan Prabowo

finnews.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajukan anggaran sebesar Rp114 triliun untuk tahun...

Pemerintah Luncurkan Paket Ekonomi 2025 untuk Dorong Pertumbuhan dan Penyerapan Kerja
Ekonomi

Pemerintah Luncurkan Paket Ekonomi 2025 untuk Dorong Pertumbuhan dan Penyerapan Kerja

finnews.id – Bagaimana strategi pemerintah menjaga daya saing ekonomi sekaligus menciptakan lebih...

Pemerintah Luncurkan Paket Ekonomi 2025, Fokus Perluasan Kerja dan Pertumbuhan
Ekonomi

Pemerintah Luncurkan Paket Ekonomi 2025, Fokus Perluasan Kerja dan Pertumbuhan

fin.co.id – Bagaimana strategi pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak global...

Ekonomi

Rantai Tataniaga Sapi Bakal Terganggu, Pemprov NTT Diharap Tambah Kuota

finnews.id – Gubernur NTT, Melki Laka Lena mengatakan, telah menandatangani surat keputusan...