Catatan Dahlan Iskan

Mata Jitu

Bagikan
Bagikan

Saking enaknya sore itu kami sampai berpesan: untuk makan sahur minta menu yang sama. Jangan lupa: ote-otenya diperbanyak. Dua kali lipatnya. Itulah sahur terakhir di bulan puasa lalu.

Masakan Sumbawa?

Benar. Tapi sudah dimodifikasi. Sudah tercampur dengan selera Bima. Penduduk desa ini 100 persen suku Bima –kota di bagian timur Pulau Sumbawa. Bahasa mereka pun bahasa Bima.

Setidaknya kami lega: sudah pernah ke Pulau Moyo. Cucu-cucu harus lebih banyak melihat Indonesia apa adanya.(Dahlan Iskan)

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Jadi Tersangka

Saya memang tidak pernah membuat pernyataan terbuka bahwa saya sudah bukan pimpinan...

Serba Utara
Catatan Dahlan Iskan

Serba Utara

Akhirnya sang guru ditangkap: setelah 40 tahun istrinya hilang. Setelah ia punya...

RAT 787
Catatan Dahlan Iskan

RAT 787

Maka di saat naik pesawat dari Denpasar menuju Perth sekarang ini (kemarin...

Catatan Dahlan Iskan

Karam Darat

Dilema Sang Atlas yang Memikul Dua Dunia Ironi ini dimulai dari sebuah...