Catatan Dahlan Iskan

Maaf Udang

Bagikan
Maaf Udang
Bagikan

Anak-anak saling lari berkejaran. Baju-baju cantik itu untuk selfi. Dengan latar belakang fajar di ufuk timur.

Juga ada yang menempatkan matahari merah di posisi love lengan mereka.

Lokasi ideal yang sejak kemarinnya saya incar untuk senam-dansa juga sudah dipakai kumpul beberapa keluarga. Ups. Kalah dulu.

Saya salami mereka –kebetulan banyak yang mengenal saya. “Bagaimana kalau kita olahraga ramai-ramai di sini?” kata saya.

Ternyata mereka menyambut dengan antusias. Juga anak-anak mereka. Saya pun menyiapkan lagu-lagunya.

“Asyiiiik,” kata mereka sambil ikut bergoyang-goyang. Itulah jogetan menyambut terbitnya matahari dari permukaan air laut yang tidak ikut bergoyang.

Pukul 10.00 pengeras suara dari kapal mengumumkan: kapal sudah mendekati daratan Lombok Barat. Garbarata sudah disiapkan di dermaga. Satu jam kemudian kami turun di Lembar. Di Dermaga khusus penumpang. Lokasinya berbeda dengan pelabuhan Lembar untuk kapal barang. Tidak saling terlihat. Beda teluk. Berarti sudah lama saya tidak naik kapal ke Lombok.

Kami hanya membawa satu mobil dari Surabaya. Dua mobil lagi sudah menjemput di Lembar.

Kedatangan kapal ini jauh lebih awal dari perkiraan kami. Banyak waktu. Salah satu cucu saya ingin mampir ke Trans Studio di Mataram. Ia ingin naik roller coaster di situ.

Awalnya saya heran: apa istimewanya roller coaster di Lombok. Ternyata ada rahasia yang selama ini tidak ia banggakan: ia sedang berlomba membuat rekor. Siapa paling banyak naik roller coaster di lokasi, kota, dan negara yang berbeda. Dengan yang di Mataram ini nanti rekornya bertambah: 90 lokasi.

Ia kecewa.

Jalan menuju Trans Studio ditutup. Hari itu ada karnaval besar Ogoh-Ogoh di Mataram. Masyarakat Hindu di Lombok menyambut hari raya sunyi keesokan harinya: Nyepi. Banyak orang suku Bali di Lombok Barat.

“Mampir Mandalika saja,” usul saya. Semua setuju. Dari 12 orang baru saya dan Azrul yang sudah pernah ke Mandalika.

”Tur Dadakan Mandalika” pun lancar. Ternyata menyenangkan mereka. Apalagi bisa satu lap mengelilingi arena balap motor kelas dunia itu.

Bagikan
Artikel Terkait
Batu Danantara
Catatan Dahlan Iskan

Batu Danantara

Umur Kementerian BUMN ternyata lebih pendek dari yang saya perkirakan. Saya pikir...

Mendadak Dapil
Catatan Dahlan Iskan

Mendadak Dapil

Pemilu itu dilaksanakan oleh panitia pemilu. Merekalah yang sekarang amat sibuk menyeleksi...

Santri Mandarin
Catatan Dahlan Iskan

Santri Mandarin

Oleh: Dahlan Iskan Santri dari berbagai pondok pesantren akan lomba pidato melawan...

Sahabat Baru
Catatan Dahlan Iskan

Sahabat Baru

Setelah meninjau sampai dalamnya barulah saya tertegun: ada bagian pabrik ini yang...