finnews.id – Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi pada Jumat (28/3/2025), menyentuh level $86.000. Kondisi ini memicu berbagai spekulasi di kalangan investor terkait pergerakan pasar selanjutnya. Meskipun mengalami penurunan, data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 6.000 BTC senilai sekitar $525 juta telah ditarik dari bursa. Fenomena ini kerap dianggap sebagai sinyal bullish karena menunjukkan bahwa pelaku pasar besar mulai memindahkan aset mereka ke penyimpanan jangka panjang.
Pergerakan Harga Bitcoin Hari Ini
Per tanggal 28 Maret 2025, Bitcoin (BTC) di perdagangkan pada harga $86.765 atau setara dengan Rp1.444.994.766. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin mengalami penurunan tipis sebesar 0,34%. BTC sempat mencapai titik tertinggi di Rp1.457.464.768, sebelum akhirnya turun ke level terendah Rp1.430.194.123.
Menurut data CoinMarketCap, kapitalisasi pasar Bitcoin kini berada di angka $1.72 triliun. Sementara itu, volume perdagangan dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan sebesar 10% menjadi $24.17 miliar.
Investor Tarik 6.000 BTC, Sentimen Positif Meningkat
Pasar crypto, termasuk Bitcoin, mengalami volatilitas tinggi sejak awal Maret 2025. Lonjakan harga sempat terjadi setelah Donald Trump mengusulkan pembentukan cadangan crypto strategis nasional pada 2 Maret. Namun, pengumuman kebijakan tarif perdagangan terhadap Kanada dan Meksiko sehari setelahnya memicu aksi jual besar-besaran akibat kekhawatiran inflasi.
Seiring berjalannya waktu, pemerintahan Trump memberikan beberapa pengecualian kebijakan demi menstabilkan inflasi domestik. Di tambah dengan data positif dari laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat, kebijakan The Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga semakin memperkuat sentimen positif di pasar.
Hal ini tercermin dari data Exchange Reserves milik CryptoQuant yang menunjukkan bahwa jumlah Bitcoin yang tersimpan di dompet bursa terus berkurang. Pada 13 Maret, cadangan Bitcoin di bursa tercatat sebesar 2,48 juta BTC, dan kini turun menjadi 2,42 juta BTC. Artinya, terjadi arus keluar lebih dari 6.000 BTC atau setara dengan $525 juta dalam dua minggu terakhir.
Apakah Penarikan BTC Senilai $525 Juta Menjadi Sinyal Bullish?
Penurunan cadangan Bitcoin di bursa sering kali di anggap sebagai sinyal bullish. Hal ini di sebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, para trader yang optimis terhadap prospek Bitcoin dalam jangka menengah hingga panjang cenderung memindahkan aset mereka ke penyimpanan jangka panjang, mengurangi pasokan BTC yang tersedia di pasar.
Kedua, investor besar atau whales biasanya memindahkan BTC mereka ke penyimpanan dingin (cold storage) atau dompet multi-tanda tangan demi alasan keamanan dan kepatuhan. Dengan berkurangnya pasokan Bitcoin yang beredar di bursa, tekanan beli yang meningkat bisa mendorong harga BTC naik ke level $90.000 dalam waktu dekat.
Penurunan pasokan dalam jangka pendek telah membantu Bitcoin mempertahankan level dukungan di harga $85.000 selama tiga hari perdagangan berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi koreksi, pasar masih menunjukkan optimisme terhadap kenaikan harga di masa mendatang.
Kesimpulan
Pergerakan harga Bitcoin hari ini menunjukkan dinamika pasar yang masih di pengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan kebijakan global. Meskipun harga BTC sempat mengalami koreksi ke $86.000, arus keluar Bitcoin dari bursa menunjukkan bahwa investor besar masih melihat potensi kenaikan harga dalam jangka panjang. Dengan sentimen positif yang mulai meningkat, Bitcoin berpotensi kembali menguji level $90.000 dalam waktu dekat.