finnews.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebut dirinya diperintahkan Presiden Prabowo Subianto merekrut guru untuk program Sekolah Rakyat.
Kendati demikian, kata Mu’ti teknis perekrutan guru untuk Sekolah Rakyat masih dalam pembahasan.
“Nanti masih kita bicarakan lagi. Tapi kemarin sudah ada penugasan dari Pak Presiden untuk rekrutmen dosennya oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” kata Mu’ti di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Rabu, 26 Maret 2025.
Pembahasan soal guru Sekolah Rakyat, lanjut Mu’ti akan dilaksanakan pasca Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025.
Pembahasannya sambung Mu’ti mencakup proses rekrutmen yang bisa saja dilakukan melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Selain itu, Mu’ti juga akan menentukan berapa jumlah guru yang dibutuhkan untuk program Sekolah Rakyat.
“Nanti jumlahnya berapa, mereka dari unsur mana, kita akan bahas lebih lanjut setelah nanti Idul Fitri,” terangnya.
Kesempatan sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf menyampaikan, hingga kini ada 53 unit Sekolah Rakyat yang siap dibangun.
Rencanya, puluhan Sekolah Rakyat itu akan diresmikan pada tahun ajaran baru mendatang.
“Usulan dari provinsi, kabupaten, kota terus meningkat, sudah lebih dari 200, baik itu berupa bangunan maupun berupa lahan kosong,” ujar Saifullah Yusuf di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 24 Maret 2025.
Dari jumlah tersebut, saat ini tercatat 53 unit Sekolah Rakyat yang siap digunakan.
Kata dia, sebagian besar merupakan aset milik Kementerian Sosial.
Selain itu, sekarang ini terdapat 82 lokasi lainnya yang sedang dalam tahap asesmen awal.
“Baik bangunan maupun tanah yang siap dimanfaatkan lewat sedikit renovasi atau pembangunan baru di tahun 2025, sekarang jumlahnya ada 82 yang sedang dalam proses asesmen oleh Kementerian Pekerjaan Umum,” pungkasnya. (Cahyono)