“Sekarang saya berani videokan. Tapi tetap ada rasa takut juga. Kalau ketahuan, mereka bisa mengancam, bahkan main kasar. Tolong Pak Gubernur dan pihak kepolisian bantu kami,” lanjut pedagang tersebut.
Para pedagang berharap adanya tindakan tegas dari pemerintah dan kepolisian untuk menertibkan aksi premanisme semacam ini.
Mereka mengeluhkan bahwa praktik ini kerap terjadi setiap tahun menjelang Lebaran.
“Kami cuma mau dagang tenang. Jangan setiap tahun menjelang Lebaran selalu ada yang datang minta ‘jatah’ sambil bawa kuitansi. Kalau tidak dikasih, kami diancam. Ini bukan retribusi, ini pemerasan!” ujar seorang pedagang dengan nada kesal.
Video viral tersebut telah dibagikan ribuan kali di media sosial dan menuai kecaman dari netizen.
Banyak yang menuntut agar pemerintah dan aparat keamanan segera mengambil tindakan untuk menghentikan praktik premanisme ini.
Aksi premanisme berkedok THR di Pasar Induk Cibitung Bekasi menjadi bukti masih maraknya praktik pemerasan yang meresahkan masyarakat.
Pemerintah dan aparat keamanan diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk memberikan rasa aman kepada para pedagang dan menjaga citra instansi pemerintah.