Kelelahan yang berlebihan juga merupakan tanda awal kehamilan yang umum. Peningkatan kadar progesteron dalam tubuh dapat menyebabkan rasa kantuk dan kelelahan yang luar biasa. Selain itu, tubuh mulai bekerja lebih keras untuk mendukung perkembangan janin, yang dapat menyebabkan penurunan energi. Jika seorang wanita merasa sangat lelah tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi salah satu tanda awal kehamilan.
Gejala Kehamilan yang Jarang Di sadari
Selain gejala umum, ada beberapa tanda kehamilan yang jarang di sadari oleh banyak wanita. Salah satunya adalah perubahan pada indra penciuman. Beberapa wanita hamil melaporkan bahwa mereka menjadi lebih sensitif terhadap bau tertentu, seperti parfum, makanan, atau asap rokok. Sensitivitas ini bisa menyebabkan mual atau ketidaknyamanan, meskipun tidak semua wanita mengalaminya.
Peningkatan produksi air liur juga bisa menjadi tanda awal kehamilan yang kurang di kenal. Kondisi ini di sebut ptyalism gravidarum dan sering terjadi bersamaan dengan mual di pagi hari. Meskipun tidak berbahaya, produksi air liur yang berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan membuat wanita merasa perlu sering meludah.
Beberapa wanita juga mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem di awal kehamilan. Perubahan hormon yang cepat dapat menyebabkan perasaan mudah tersinggung, cemas, atau bahkan depresi ringan. Menurut penelitian yang di terbitkan dalam Journal of Affective Disorders, sekitar 10-15% wanita hamil mengalami gejala depresi selama trimester pertama. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kesehatan mental selama kehamilan.
Gejala lain yang jarang di sadari adalah hidung tersumbat atau mimisan. Peningkatan volume darah dan perubahan hormon dapat menyebabkan pembengkakan pada selaput lendir di hidung, yang mengakibatkan hidung tersumbat atau bahkan mimisan. Jika seorang wanita mengalami gejala ini tanpa adanya infeksi atau alergi, bisa jadi ini merupakan tanda awal kehamilan.
Perbedaan Gejala Kehamilan dengan PMS
Banyak wanita mengalami kesulitan membedakan antara gejala kehamilan dan PMS karena keduanya memiliki beberapa kesamaan. Misalnya, nyeri payudara adalah gejala yang umum terjadi pada kedua kondisi ini. Namun, pada kehamilan, nyeri payudara cenderung lebih intens dan berlangsung lebih lama di bandingkan dengan PMS, yang biasanya mereda setelah menstruasi di mulai.