finnews.id – Jennie Kim, salah satu anggota BLACKPINK, di kenal sebagai idol berbakat dengan karisma yang luar biasa. Namun, di balik kesuksesannya, ada perjalanan panjang dan penuh tantangan yang harus ia lalui. Sebagai trainee di YG Entertainment, Jennie menghadapi tekanan besar, baik secara fisik maupun mental. Dalam beberapa wawancara, ia mengungkapkan betapa sulitnya masa pelatihan yang harus di jalaninya sebelum akhirnya debut sebagai anggota BLACKPINK.
Perjalanan Jennie dari seorang trainee hingga menjadi bintang global bukanlah hal yang mudah. Ia harus melewati berbagai ujian ketat yang menguji kemampuannya dalam menyanyi, menari, dan bahkan mentalitasnya sebagai seorang idol. Artikel ini akan membahas perjalanan awal Jennie sebagai trainee, rutinitas ketat yang ia jalani, tantangan fisik dan mental yang di hadapinya, serta bagaimana ia berhasil mengatasi semua rintangan hingga akhirnya debut dengan gemilang.
-
Perjalanan Awal Jennie Menjadi Trainee di YG Entertainment
Jennie bergabung dengan YG Entertainment pada tahun 2010, saat usianya baru menginjak 14 tahun. Sebelumnya, ia tinggal dan bersekolah di Selandia Baru, tetapi memutuskan untuk kembali ke Korea Selatan demi mengejar impiannya menjadi seorang idol. Keputusan ini bukanlah hal yang mudah, mengingat ia harus meninggalkan kehidupan nyaman di luar negeri dan menghadapi persaingan ketat di industri K-Pop.
Saat pertama kali bergabung dengan YG Entertainment, Jennie langsung menarik perhatian berkat bakatnya dalam menyanyi dan rap. Ia bahkan di sebut sebagai “trainee andalan” oleh banyak orang di agensi tersebut. Namun, meskipun memiliki potensi besar, ia tetap harus menjalani pelatihan yang sangat ketat dan kompetitif. Setiap trainee di YG Entertainment harus membuktikan diri mereka layak untuk debut, dan hanya sedikit yang berhasil mencapai tahap akhir.
Jennie juga sempat mengalami ketidakpastian mengenai debutnya. Sebagai trainee, ia harus menunggu bertahun-tahun tanpa kepastian kapan akan di perkenalkan ke publik. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan bahwa ada saat-saat di mana ia merasa putus asa dan bertanya-tanya apakah ia benar-benar bisa debut. Namun, ia tetap bertahan dan terus bekerja keras untuk membuktikan kemampuannya.
Selama masa trainee, Jennie juga mulai di kenal publik melalui beberapa proyek pra-debut. Ia muncul dalam video musik G-Dragon berjudul That XX pada tahun 2012 dan berkolaborasi dalam lagu Black pada tahun 2013. Penampilannya dalam proyek-proyek ini semakin memperkuat posisinya sebagai trainee berbakat yang berpotensi besar untuk debut di bawah YG Entertainment.
-
Rutinitas Ketat dan Tekanan Besar yang Harus Di hadapi
Sebagai trainee di YG Entertainment, Jennie harus menjalani rutinitas yang sangat ketat. Setiap harinya, ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk berlatih vokal, menari, dan rap. Latihan ini sering kali berlangsung hingga larut malam, bahkan terkadang hingga dini hari. Tidak hanya itu, para trainee juga harus mengikuti evaluasi rutin yang menentukan apakah mereka bisa terus melanjutkan pelatihan atau tidak.
Selain latihan fisik, tekanan mental juga menjadi tantangan besar bagi Jennie. YG Entertainment di kenal memiliki standar yang sangat tinggi bagi para trainee-nya. Setiap kesalahan kecil bisa menjadi alasan untuk dikeluarkan dari program pelatihan. Hal ini membuat para trainee, termasuk Jennie, harus selalu berada dalam kondisi terbaik mereka setiap saat.
Selain itu, persaingan antar trainee juga sangat ketat. Setiap orang berusaha untuk menjadi yang terbaik agar bisa mendapatkan kesempatan debut. Jennie harus bersaing dengan banyak trainee berbakat lainnya, yang semuanya memiliki impian yang sama. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan bahwa ada saat-saat di mana ia merasa tertekan karena harus selalu tampil sempurna.
Namun, meskipun menghadapi tekanan besar, Jennie tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik. Ia terus meningkatkan kemampuannya dan membuktikan bahwa ia layak untuk debut. Dedikasi dan kerja kerasnya selama masa trainee akhirnya membuahkan hasil ketika ia di umumkan sebagai anggota BLACKPINK pada tahun 2016.
-
Rintangan Fisik dan Mental dalam Masa Pelatihan
Selain tekanan mental, tantangan fisik juga menjadi salah satu rintangan terbesar yang harus di hadapi Jennie selama masa trainee. Latihan menari yang intens sering kali menyebabkan cedera, dan para trainee harus tetap berlatih meskipun dalam kondisi yang tidak ideal. Jennie pernah mengungkapkan bahwa ada saat-saat di mana tubuhnya terasa sangat lelah, tetapi ia tidak memiliki pilihan selain terus berlatih.
Selain itu, pola makan yang ketat juga menjadi bagian dari kehidupan seorang trainee. YG Entertainment memiliki aturan ketat mengenai berat badan dan penampilan fisik para trainee-nya. Jennie harus menjaga pola makan dan berat badannya agar tetap sesuai dengan standar yang di tetapkan oleh agensi. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi seorang remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.
Dari segi mental, tekanan untuk selalu tampil sempurna juga sangat berat. Jennie harus menghadapi kritik dari pelatih, senior, dan bahkan sesama trainee. Setiap kesalahan yang ia buat bisa menjadi bahan evaluasi yang menentukan masa depannya di industri ini. Dalam beberapa wawancara, ia mengungkapkan bahwa ada saat-saat di mana ia merasa sangat stres dan hampir menyerah.
Namun, meskipun menghadapi berbagai rintangan, Jennie tidak pernah berhenti berusaha. Ia terus bekerja keras dan mencari cara untuk mengatasi tekanan yang ia hadapi. Dengan dukungan dari keluarga dan teman-temannya, ia berhasil melewati masa-masa sulit tersebut dan akhirnya debut sebagai anggota BLACKPINK.
-
Bagaimana Jennie Berhasil Mengatasi Tantangan dan Debut Bersinar
Jennie berhasil mengatasi semua tantangan yang ia hadapi dengan kerja keras dan tekad yang kuat. Salah satu kunci kesuksesannya adalah kemampuannya untuk tetap fokus pada tujuannya. Meskipun menghadapi banyak rintangan, ia tidak pernah kehilangan motivasi untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik.
Selain itu, Jennie juga memiliki sistem pendukung yang kuat. Keluarga dan teman-temannya selalu memberikan dukungan moral yang ia butuhkan untuk tetap bertahan. Ia juga mendapatkan bimbingan dari para senior di YG Entertainment, yang membantunya untuk terus berkembang sebagai seorang artis.
Ketika akhirnya debut bersama BLACKPINK pada tahun 2016, semua kerja kerasnya terbayar lunas. Lagu debut mereka, BOOMBAYAH dan Whistle, langsung meraih kesuksesan besar dan membawa BLACKPINK ke puncak popularitas. Jennie, dengan karisma dan bakatnya, segera menjadi salah satu anggota yang paling menonjol dalam grup.
Kini, Jennie tidak hanya di kenal sebagai anggota BLACKPINK, tetapi juga sebagai ikon fashion dan artis solo yang sukses. Debut solonya dengan lagu SOLO pada tahun 2018 membuktikan bahwa ia memiliki daya tarik yang luar biasa sebagai seorang entertainer. Perjalanan panjangnya dari seorang trainee hingga menjadi bintang global adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan ketekunan dapat membawa seseorang menuju kesuksesan.
-
Kesimpulan
Perjalanan Jennie Kim dari seorang trainee hingga menjadi bintang global bukanlah hal yang mudah. Ia harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari rutinitas ketat, tekanan mental, hingga rintangan fisik yang berat. Namun, dengan kerja keras dan tekad yang kuat, ia berhasil mengatasi semua hambatan tersebut dan debut dengan gemilang bersama BLACKPINK.
Kisah Jennie adalah inspirasi bagi banyak orang yang ingin mengejar impian mereka. Ia membuktikan bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi dengan dedikasi dan usaha yang konsisten, segala sesuatu bisa di capai.
Kini, Jennie terus berkembang sebagai seorang artis dan terus memberikan pengaruh besar di industri hiburan. Perjalanannya adalah bukti bahwa di balik gemerlapnya dunia K-Pop, ada kerja keras dan perjuangan yang luar biasa.
Bagi para penggemar BLACKPINK dan K-Pop secara umum, kisah Jennie adalah pengingat bahwa setiap kesuksesan memiliki cerita perjuangan di baliknya. Dan Jennie adalah contoh nyata bahwa dengan tekad yang kuat, mimpi bisa menjadi kenyataan.
