Catatan Dahlan Iskan

Preman Saham

Bagikan
Bagikan

Atas usul seorang anggota Kongres, diadakanlah pemungutan suara: apakah Green perlu mendapat sanksi. Bentuk sanksinya: kecaman. Dilakukanlah voting. Kurang dari 48 jam setelah Green diusir. Sepuluh anggota Kongres dari Demokrat ikut memberikan suara “setuju”. Putusan mayoritas: Green harus diberi sanksi.

Bentuk sanksi itu: saat putusan pleno dibacakan, “terdakwa” harus berdiri di ruang pleno itu. Berarti: itulah orang yang mendapat sanksi dikecam. Hanya itu.

Green bisa menerima sanksi itu. Tapi ia menyatakan tidak takut untuk melakukan lagi. “Lebih baik ada satu orang yang berdiri seperti saya,” katanya.

Sedang 10 anggota Demokrat yang setuju lantaran mereka sendiri juga tidak suka kalau ada presiden dari Demokrat diperlakukan seperti itu oleh anggota Republik.

Trump membeberkan berbagai keberhasilannya di pidato itu. “Kalau Kamala yang terpilih tidak akan bisa begini,” ujarnya sambil menudingkan jari ke arah tempat duduk Kamala Harris, lawan tandingnya di Pilpres lalu.

Sudah 81 keputusan diambil Trump selama 100 hari jadi presiden baru. Semua menghebohkan. Termasuk pengenaan pajak barang impor dari luar negeri. Pun dari sahabat terdekatnya: Kanada. Juga Eropa. Jepang. Korsel. Apalagi Meksiko, India, Brasil. Lebih-lebih lawan sesungguhnya yang baru: Tiongkok.

Semua negara sahabat, katanya, telah puluhan tahun hanya memanfaatkan Amerika. Kalau saya orang Amerika saya setuju dengan kata-kata itu.

Yang juga heboh adalah dihadirkannya orang Greenland di gedung Kongres itu. Trump pernah bilang Greenland akan menjadi negara bagian Amerika. Di pidato malam itu Trump memberikan dukungan agar penduduk Greenland melakukan referendum. Lalu bergabung ke Amerika Serikat.

Semua langkah Trump membuat ekonomi dunia guncang. Lalu berpengaruh pula pada Indonesia.

Maka di saat seperti itu internal Indonesia harus waspada. Hati-hati. Kalau pun berani harus dengan penuh perhitungan. Tidak boleh salah langkah yang fatal. Introspeksi. Akomodasi. Tidak boleh panik. Tenang. Kerja keras.

Penulis pintar seperti EJB, berpendapat bahwa pertemuan antara OJK dengan para pengusaha besar dinilai langkah panik. Berlebihan. Pasar modal harus steril dari intervensi siapa pun, termasuk dari pelaku usaha. Naik turunnya saham adalah cermin kondisi nyata ekonomi. Kondisi itulah yang harus diperbaiki.

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Bawang Merah

Masih ada lagi: anggur. Warna hijau. Renyah. Kriyuk-kriyuk. “Tapi kok masih ada...

Sanae Takaichi bersama Donald Trump di kapal induk Amerika Serikat
Catatan Dahlan Iskan

Air Besi

”Jepang harus kian Mandiri. Termasuk dalam pertahanan,” ujar Sanae. Maksudnyi: ancaman dari...

Catatan Dahlan Iskan

Cahaya Adharta

Dua tahun pertama pernikahan mereka adalah masa-masa yang indah. Mereka tertawa di...

Catatan Dahlan Iskan

Marah Iklan

Jangan-jangan Kanada juga akan menjadi Asia –setelah bertengkar dengan Amerika tidak terlihat...