Catatan Dahlan Iskan

Salah Benar

Bagikan
Bagikan

Mereka juga menerbitkan juklak dalam bahasa Indonesia. Isinya: hak-hak imigran di depan hukum.

Yang terpenting, kata juklak tersebut, para imigran jangan panik. Tenang. Kritis. Jangan semua informasi ditelan begitu saja. Kini banyak informasi di medsos yang bombastis. Kejar clickbait.

Banyak juga muncul penjual jasa ”suaka politik”. Termasuk sampai janji menyiapkan dokumen alasan mengapa minta suaka politik. “Jangan mudah percaya,” katanyi.

Amerika adalah negara hukum. Masih banyak perlindungan hukum selain suaka politik. Misalnya lewat pekerjaan, keluarga, dan lainnya. “Yang penting jangan lewat calo. Harus lewat pengacara keimigrasian yang benar,” katanyi.

Yang terpenting, kata Lia, semua imigran harus jaga dokumen. Jangan ada yang kedaluwarsa. Juga jangan pernah membicarakan status Anda dengan siapa pun. Termasuk dengan teman baik.

Tapi, bagi yang memang punya risiko dideportasi, harus mulai siap mental. Juga siap-siap soal pengasuhan anak, pengamanan aset dan tabungan.

Yang lebih penting dari semua itu adalah: jangan sampai berbuat melanggar hukum. Saat bermobil jangan melanggar lalu-lintas.

Termasuk di dalamnya adalah: jangan melawan petugas hukum, jangan berbohong, jangan memalsukan apa pun.

Selama ini, sepanjang tidak melakukan pelanggaran hukum, tidak akan dipedulikan. Tapi dengan berkuasanya Presiden Trump ceritanya memang bisa berbeda.

Percayalah: di negara hukum orang bersalah pun nasibnya lebih baik dari orang benar di negara yang berdasar kekuasaan yang disetir oligarki.(Dahlan Iskan)

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Gula Semut  

Semua itu untuk menjaga kemurnian organiknya. Termasuk Tuti punya data amat detail:...

Catatan Dahlan Iskan

Dua Satu

Gus Ipul juga tidak tampak ingin kembali menjadi sekjen. Saat rapat pleno...

Catatan Dahlan Iskan

Otot Kuat  

Tiba-tiba, pekan lalu dia memberi tahu saya: “anak laki-laki kita akan operasi...

Empati Wanita
Catatan Dahlan Iskan

Empati Wanita

Jumat pagi itu dia menjalani fisioterapi pertama. Kesakitan luar biasa. Sampai dia...