“Dulu penghafal diperlukan supaya Alquran bisa terlestarikan, karena semua orang hanya mengandalkan hafalan. Kemudian ada inovasi, seorang khalifah memutuskan untuk membukukannya agar ada standar,” ujar Ade dalam kanal YouTube Cokro TV, dikutip Senin, 3 Januari 2025.
Lebih lanjut, Ade menjelaskan bahwa cetakan Alquran kini telah beredar luas dalam jumlah jutaan, sehingga kemampuan menghafal secara keseluruhan dianggapnya tidak lagi mendesak.
Sebagai gantinya, umat Islam kini dapat dengan mudah mencari ayat-ayat yang dibutuhkan hanya dengan mengetik di ponsel.
“Sekarang kalau lupa ayat, tinggal buka ponsel, klik-klik-klik, langsung keluar ayat dari Al Imran, Al Maidah, Az-Zariyat, dan lainnya. Jadi apa manfaatnya banyak orang menghafalkan Alquran?” pungkasnya. (*)