Home News PP Muhammadiyah Soal Pagar Laut di Tangerang Dicabut: Tanggung Jawab yang Pasang
News

PP Muhammadiyah Soal Pagar Laut di Tangerang Dicabut: Tanggung Jawab yang Pasang

Bagikan
Sejumlah nelayan bersama personel TNI AL membongkar pagar laut yang terpasang di kawasan pesisir Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025).
Sejumlah nelayan bersama personel TNI AL membongkar pagar laut yang terpasang di kawasan pesisir Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/
Bagikan

finnews.id – Pagar laut Tangerang yang sudah dicabut sepanjang 16 kilometer dinilai belum cukup dan masih menyisakan persoalan hukum serta kebijakan. Hingga saat ini, pagar yang terpasang tersisa 14 kilometer (km).

Anggota Bidang Politik, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Parid Ridwanuddin menegaskan, pencabutan pagar laut seharusnya menjadi tanggung jawab pemilik Hak Guna Bangunan (HGB), bukan aparat negara atau pemerintah dengan menggunakan anggaran negara.

“Menurut saya, soal pencabutan pagar laut Tangerang itu harusnya yang punya HGB-nya saja yang disuruh cabut. Jangan TNI, jangan polisi, apalagi pakai APBN. Kayaknya itu uang pajak rakyat kalau dipakai gitu,” kata Parid kepada Disway Group, Rabu 29 Januari 2025.

Parid mengatakan, pihak yang bertanggung jawab adalah mereka yang memasang pagar tersebut atau yang menerbitkan izin HGB.

“Harusnya mereka yang punya HGB itu yang mencabut atau yang mengeluarkan HGB. Harusnya bukan TNI. Jadi, yang bertanggung jawab itu ya yang pasang. Jangan membebankan kepada rakyat atau kepada aparat,” katanya.

Selain itu, Parid juga mengkritik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dinilainya lamban dalam merespons persoalan ini.

“KKP ini cenderung slow respons dan enggak berani. Saya kira mereka juga harus diminta pertanggungjawaban,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, operasi pembongkaran pagar laut di Tangerang, Banten, masih terus dilakukan pemerintah bersama pasukan Marinir dari TNI AL dengan bantuan tank amfibi LVT-7.

Dalam prosesnya, TNI AL mengerahkan tiga kendaraan tempur amfibi yakni satu unit KAPA-K61 dan dua unit LVT-7.

Kendaraan tempur yang digunakan TNI AL dinilai memiliki kekuatan dan fleksibilitas sehingga mampu menghadapi tantangan saat operasi. Tank amfibi LVT-7 ini juga memiliki kemampuan membawa pasukan, muatan berat, dan peralatan tempur.

(Sab)

Bagikan
Artikel Terkait
Volodymyr Zelenskyy Desak Trump Batalkan Pemangkasan Bantuan Militer AS ke Ukraina
News

Volodymyr Zelenskyy Desak Trump Batalkan Pemangkasan Bantuan Militer AS ke Ukraina

finnews.id – Volodymyr Zelenskyy kembali jadi sorotan setelah secara terbuka menyampaikan kekecewaannya...

Vladimir Putin Kutuk Serangan Israel ke Iran, Hubungi Trump untuk Redam Eskalasi
News

Vladimir Putin Kutuk Serangan Israel ke Iran, Hubungi Trump untuk Redam Eskalasi

fin.co.id – Vladimir Putin kembali jadi sorotan dunia. Presiden Rusia itu secara...

Partai Golkar dukung kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang memberi akses pertambangan UMKM demi pemerataan ekonomi nasional.
News

Akses Pertambangan UMKM Dibuka Lebar, Golkar Dukung Kebijakan Pro-Rakyat Menteri Bahlil

Akses Pertambangan UMKM Kian Terbuka, Apa Artinya bagi Pelaku Usaha Kecil? finnews.id...

News

Melalui RIIFO Home, RIIFO Memperkenalkan Ekosistem, Kualitas, dan Inovasi Produknya di Indonesia!

finnews.id – RIIFO, merek global yang hadir di lebih dari 100 negara,...