Home Ekonomi Daftar 16 Pos Anggaran yang Dipangkas Prabowo, Total Rp 256 triliun
Ekonomi

Daftar 16 Pos Anggaran yang Dipangkas Prabowo, Total Rp 256 triliun

Bagikan
Presiden Prabowo Subianto gelontorkan Rp48,8 triliun untuk pembangunan tahap dua di IKN.
Bagikan

finnews.id – Kementerian Keuangan menerbitkan surat edaran S-37/MK.02/2025 yang merinci pos-pos anggaran yang akan dikurangi sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD 2025.

Pemangkasan anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) pada 2025 diperkirakan mencapai Rp 256,1 triliun, mencakup penghematan dalam belanja operasional maupun non-operasional di seluruh K/L.

Namun, penghematan ini tidak akan memengaruhi belanja pegawai serta bantuan sosial (bansos).

“Identifikasi rencana efisiensi meliputi belanja operasional dan non operasional sekurang-kurangnya terdiri dari atas item belanja sebagaimana tercantum dalam Lampiran II,” tulis Sri Mulyani dalam surat tersebut, dikutip Rabu, 29 Januari 2025.

Sri Mulyani mengingatkan para pimpinan di Kabinet Merah Putih untuk membahas efisiensi anggaran dengan DPR RI. Setelah mendapat lampu hijau, baru disampaikan kepadanya paling lambat 14 Februari 2025.

“Apabila sampai dengan 14 Februari 2025 kementerian/lembaga belum mengusulkan revisi sebagaimana dimaksud pada butir 2d, maka Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran secara mandiri akan mencantumkan dalam catatan halaman IV A DIPA,” tegas Sri Mulyani.

Berikut 16 pos yang harus dipangkas KL:

  1. Alat tulis kantor (ATK): 90 persen
  2. Kegiatan seremonial: 56,9 persen
  3. Rapat, seminar, dan sejenisnya: 45 persen
  4. Kajian dan analisis: 51,5 persen
  5. Diklat dan bimbingan teknis (bimtek): 29 persen
  6. Honor output kegiatan dan jasa profesi: 40 persen
  7. Percetakan dan souvenir: 75,9 persen
  8. Sewa gedung, kendaraan, dan peralatan: 73,3 persen
  9. Lisensi aplikasi: 21,6 persen
  10. Jasa konsultan: 45,7 persen
  11. Bantuan pemerintah: 16,7 persen
  12. Pemeliharaan dan perawatan: 10,2 persen
  13. Perjalanan dinas: 53,9 persen
  14. Peralatan dan mesin: 28 persen
  15. Infrastruktur: 34,3 persen
  16. Belanja lainnya: 59,1 persen

(Anisha/dsw).

Bagikan
Artikel Terkait
PLN Ajak Generasi Muda Jadi Zero Waste Warriors, Serentak Bersih-Bersih di 56 Lokasi
Ekonomi

PLN Ajak Generasi Muda Jadi Zero Waste Warriors, Serentak Bersih-Bersih di 56 Lokasi

finnews.id – Kamu generasi muda yang peduli lingkungan? PT PLN (Persero) punya...

Pertamina Tancap Gas Wujudkan Swasembada Energi, Kinerja Hulu hingga Hilir Moncer Sepanjang 2024
Ekonomi

Pertamina Tancap Gas Wujudkan Swasembada Energi, Kinerja Hulu hingga Hilir Moncer Sepanjang 2024

finnews.id – Gimana sih kabar terbaru dari Pertamina? Ternyata, sepanjang 2024 Pertamina...

Harga Minyak Naik Gila-Gilaan Usai Israel Serang Iran, Pasar Dunia Ketar-ketir
Ekonomi

Harga Minyak Naik Gila-Gilaan Usai Israel Serang Iran, Pasar Dunia Ketar-ketir

finnews.id – Ketegangan geopolitik kembali mengguncang pasar global. Kali ini, serangan Israel...

Ketegangan Israel-Iran Bikin Pasar Asia Bergoyang, Rupiah Ikut Terseret
Ekonomi

Ketegangan Israel-Iran Bikin Pasar Asia Bergoyang, Rupiah Ikut Terseret

finnews.id – Pasar saham dan mata uang di Asia mengalami tekanan hebat...