finnews.id – Pernahkah kamu merasa seolah berada di persimpangan jalan, berdiri diam, bertanya pada diri sendiri, “Untuk apa aku di sini?”
Pertanyaan ini bukan hanya soal eksistensi, tapi lebih pada upaya menemukan tujuan, sesuatu yang mampu memberikan makna pada setiap langkah yang kamu ambil.
Kita, manusia, sering terjebak dalam rutinitas harian—bangun, bekerja, makan, tidur—dan lupa bahwa ada sesuatu yang lebih besar di luar sana menunggu untuk ditemukan.
Ketika kamu mulai mencari makna keberadaanmu, sebenarnya kamu sedang berusaha memahami hubungan antara dirimu, orang lain, dan dunia di sekitarmu.
Psikolog eksistensial mengatakan bahwa makna hidup tidak diberikan, melainkan diciptakan oleh setiap individu.
Apa yang menurutmu bermakna mungkin berbeda bagi orang lain, dan itu tidak masalah. Justru perbedaan itulah yang membuat pencarian ini begitu menarik.
Langkah Pertama: Kenali Dirimu Sendiri
Langkah pertama adalah mengenal dirimu sendiri. Apa yang membuatmu bahagia? Apa yang membuatmu merasa hidup?
Jangan berpikir terlalu rumit. Hal-hal kecil seperti secangkir kopi di pagi hari atau suara hujan bisa menjadi petunjuk kecil tentang apa yang benar-benar penting bagimu.
Renungkan pengalaman-pengalamanmu, baik yang menyenangkan maupun menyakitkan, karena di sanalah terkadang makna hidup tersembunyi.
Langkah Kedua: Berinteraksi dengan Dunia
Kamu tidak hidup sendirian di dunia ini. Membangun hubungan dengan orang lain dapat membuka perspektif baru tentang apa yang bermakna dalam hidup.
Berbagi cerita, mendengarkan, dan merasakan empati adalah cara sederhana untuk memahami bahwa keberadaanmu memiliki dampak, sekecil apa pun itu.
Langkah Ketiga: Temukan “Kenapa”mu
Dalam bukunya Start with Why, Simon Sinek menjelaskan bahwa menemukan “kenapa” adalah kunci untuk menjalani hidup yang bermakna.
Tanyakan pada dirimu sendiri: Apa yang membuatmu bangun pagi dengan semangat?
Jawabannya tidak harus besar; kadang-kadang, hal kecil seperti keinginan untuk membuat seseorang tersenyum cukup untuk memberikan arah hidupmu.