finnews.id – Presiden Prabowo Subianto meminta agar semua Menteri Kabinet Merah Putih untuk berani memotong anggaran bagi hal-hal yang tidak esensial.
Ia menyebut ada tiga kriteria yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran.
“Saya menuntut keberanian, memotong hal-hal yang tidak esensial. Saya tegaskan bahwa kriteria anggaran yang akan kita laksanakan, kriteria pertama adalah harus bisa menciptakan lapangan kerja,” kata Prabowo dalam sidang Kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025.
Kedua, lanjut Prabowo, harus meningkatkan produktivitas.
“Produktivitas ini harus bisa diukur dengan kuantifikasi berapa devisa yang dihasilkan, berapa devisa yang dihemat, kemudian kriteria selanjutnya adalah harus mengarah kepada swasembada pangan dan swasembada energi,” ujarnya.
Adapun kriteria selanjutnya yaitu harus mengarah kepada swasembada pangan dan swasembada energi.
Dalam hal swasembada pangan dan energi, Presiden Prabowo menuturkan bahwa pada tahun 2025, Indonesia tidak akan mengimpor beras, jagung, maupun garam.
Bahkan, Presiden menyampaikan bahwa sasaran swasembada pangan dapat tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan, yaitu pada akhir 2025 atau paling lambat awal 2026.
“Jadi mungkin tiga tahun lebih cepat dari sasaran yang kita tetapkan. Artinya bahwa dengan niat baik, dengan kerja keras, dengan orientasi kepada negara dan bangsa, kebijakan yang masuk akal akan membuahkan hasil yang cepat,” imbuhnya.