Kebakaran besar melanda Kemayoran Gempol, namun musala Al-Hasanah tetap selamat meski dikelilingi api. Al-Qur’an dan barang-barang di dalamnya tetap utuh.
finnews.id – Kebakaran Kemayoran Gempol menyisakan sebuah cerita. Kebakaran besar yang melanda kawasan padat penduduk di Jl. Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Jakarta Pusat, meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat.
Ratusan rumah ludes terbakar, menghanguskan segala yang ada di dalamnya. Namun, di tengah bencana yang begitu besar, ada satu tempat yang selamat yaitu Musala Al-Hasanah.
Musala ini berdiri hanya beberapa meter dari titik awal kebakaran, tepatnya di RT 01 RW 04. Meskipun api melahap hampir seluruh permukiman, musala tersebut tetap berdiri kokoh, meskipun sebagian kecil bagian bangunannya rusak.
Bagian pintu, jendela, dan atap musala terbakar, tetapi bagian dalam musala, termasuk barang-barang berharga, masih utuh. Salah satu yang membuat takjub adalah Al-Qur’an dan lemari tempat penyimpanannya yang selamat dari kobaran api.
Al-Qur’an yang Tetap Utuh: Mukjizat di Tengah Kobaran Api
Sucipto Yowono (64), seorang warga setempat, menceritakan momen luar biasa ini. Ia mengungkapkan bahwa meskipun api begitu besar dan melahap segala yang ada di sekitarnya, Al-Qur’an yang ada di dalam musala tetap utuh.
“Yang masih utuh adalah sound system, AC habis enam unit, dan Al-Qur’an juga masih utuh bersama lemarinya. Tidak ada satu pun bagian yang terbakar,” ujar Sucipto dengan penuh keheranan.
Menurutnya, meskipun api begitu besar hingga hampir membakar seluruh bangunan, Al-Qur’an dan lemari tempatnya disimpan tak tersentuh sedikit pun oleh api. Bahkan, kaca di dekat lemari yang berada di sebelah Al-Qur’an hancur semua. “Ya Allah, itu kebesaran Allah,” lanjutnya, tak bisa menahan rasa syukurnya atas keajaiban tersebut.
Musala Al-Hasanah: Tempat Perlindungan di Tengah Bencana
Keberadaan musala yang masih selamat dari kebakaran memberi secercah harapan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Sucipto dan warga lainnya berencana menggunakan musala tersebut sebagai tempat pengungsian sementara.
“Senang banget masih ada tempat perlindungan. Saya berencana nginep di musala saja, karena kalau di luar kepanasan, kehujanan,” kata Sucipto.
Keputusan untuk menggunakan musala sebagai tempat berteduh diambil karena banyak warga yang kehilangan tempat tinggal dan tidak memiliki tempat untuk berlindung. Musala Al-Hasanah menjadi simbol harapan dan perlindungan di tengah derita kebakaran yang melanda kawasan Kemayoran Gempol.
Dampak Kebakaran Kemayoran: Ratusan Rumah Terbakar
Kebakaran besar ini terjadi pada pukul 00.35 WIB, menghanguskan lebih dari 500 rumah di RW 04 Kelurahan Kebon Kosong.
Sekitar 543 rumah terbakar, membuat ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Warga yang terdampak kini mengungsi di Polres Metro Jakarta Pusat dan sebagian tidur di tenda-tenda yang didirikan di Jl. Kemayoran Gempol.
Meskipun tragedi ini menyisakan banyak kerugian material, musala yang selamat dan barang-barang berharga yang tidak terbakar memberi pelipur lara bagi mereka yang terdampak bencana. (*)