Catatan Dahlan Iskan

Bukit Wangbuliao

Bagikan
Teguh Wijaya (kiri) saat menggelar "pesta" Wang Bu Liao.--
Bagikan

Dari situlah ilmu makanan ternak ia dapat. Untuk akhirnya membuat pabrik tepung ikan. Tentu tidak semudah itu. Tidak selalu lancar. Jatuh-bangun.

Yang juga bisa jadi teladan adalah caranya mengalihkan kekuasaan perusahaan kepada anak-anaknya. Saya akan gali dulu lebih dalam tentang itu.

Di usia 67 tahun Teguh masih gagah, tegap, dan sangat sehat. Tiap hari ia olahraga. Punya gym sendiri. Fitness. Body building. Dua kali sehari, @ 1,5 jam. Pun di rumah peristirahatannya yang baru.

Saya juga baru tahu malam itu betapa miskin Teguh di masa remaja. Betapa habis-habisan ia bekerja sejak masih kanak-kanak.

Selama ini saya tidak tahu semua pengorbanan itu. Tahu saya hanya ini: enak sekali makan wang bu liao di puncak bukitnya.

Orang luar kini juga hanya tahu Teguh yang sukses. Tapi siapa peduli sakit-sakitnya di perjalanan menuju sukses itu.(Dahlan Iskan)

Bagikan
Artikel Terkait
Transplantasi hati istri untuk suami di Beijing
Catatan Dahlan Iskan

Hati Nikah

Sebelum kami berangkat ke Beijing saya terus berkomunikasi dengan pihak rumah sakit....

Saat pasien dan seluruh keluarga di bandara Juanda menjelang berangkat ke Beijing.--
Catatan Dahlan Iskan

Hati Istri

Saya pun minta disebutkan nama dokter pindahan dari Tianjin itu. Betul. Dia...

Catatan Dahlan Iskan

Bawang Merah

Masih ada lagi: anggur. Warna hijau. Renyah. Kriyuk-kriyuk. “Tapi kok masih ada...

Sanae Takaichi bersama Donald Trump di kapal induk Amerika Serikat
Catatan Dahlan Iskan

Air Besi

”Jepang harus kian Mandiri. Termasuk dalam pertahanan,” ujar Sanae. Maksudnyi: ancaman dari...